Contoh Surat Lamaran Pekerjaan yang Menarik Perhatian HRD : Teraskaltim.com
Halo! Bagi seorang pencari kerja, menulis surat lamaran pekerjaan yang menarik perhatian HRD bisa menjadi tantangan tersendiri. Terutama jika mempertimbangkan fakta bahwa HRD seringkali menerima ratusan bahkan ribuan surat lamaran setiap harinya. Maka dari itu, penting untuk membuat surat lamaran yang bisa membedakan diri dari yang lainnya dan menjadi sorotan HRD. Dalam artikel ini, kami akan membagikan 20 contoh surat lamaran pekerjaan yang menarik perhatian HRD.
1. Gunakan Bahasa yang Sopan
Saat menulis surat lamaran, pastikan kamu menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti. Jangan menggunakan kosakata yang terlalu teknis atau bahasa gaul yang tidak sesuai dengan konteks. Pilih kata-kata yang mudah dimengerti oleh HRD dan menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang berpendidikan tinggi.
Contoh:
“Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati saya ingin mengajukan permohonan untuk bergabung dengan perusahaan Bapak/Ibu. Saya merasa bahwa perusahaan Bapak/Ibu adalah perusahaan yang sangat berkualitas dan tentunya saya ingin menjadi bagian dari tim yang hebat ini.”
Kamu bisa menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan perusahaan yang kamu lamar. Jangan gunakan bahasa yang sama untuk semua surat lamaran yang kamu kirimkan.
2. Berikan Pengantar yang Menarik
Surat lamaran adalah kesempatanmu untuk memikat hati HRD. Oleh karena itu, berikan pengantar yang menarik dan berbeda dari surat lamaran umumnya. Kamu bisa ceritakan pengalamanmu atau keahlian yang dimiliki yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Contoh:
“Pernahkah Bapak/Ibu membayangkan memiliki seseorang di tim yang memiliki keterampilan dalam bidang pemasaran, penulisan, dan desain grafis? Saya yakin itu akan sangat berguna bagi perusahaan Bapak/Ibu. Dan itulah mengapa saya mengajukan surat lamaran ini.”
Dengan memberikan pengantar yang menarik, HRD akan merasa tertarik untuk membaca sampai surat lamaranmu selesai.
3. Jangan Mencoba-Coba
Jangan mencoba-coba untuk memberikan informasi yang tidak benar atau melebih-lebihkan kemampuanmu. HRD sangat jeli dalam membaca dan mengevaluasi surat lamaran. Jika kamu memberikan informasi yang tidak benar, itu akan menjadi bumerang bagi dirimu sendiri.
Contoh:
“Saya memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dalam bahasa Inggris dan telah memberikan presentasi di hadapan ribuan orang. Selain itu, saya juga memiliki pengalaman dalam mengelola tim sebanyak 50 orang.”
Jika kamu tidak memiliki pengalaman seperti yang kamu tulis di surat lamaran, HRD akan mudah mengetahuinya. Jangan mencoba-coba untuk membuat informasi palsu dan fokus pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki.
4. Jangan Terlalu Formal
Saat menulis surat lamaran, jangan terlalu formal. Kamu bisa menambahkan sedikit humor atau bahasa yang lebih santai namun tetap sopan dan profesional. Hal ini bisa membantu kamu menonjolkan diri dari surat lamaran lainnya yang terlalu kaku.
Contoh:
“Saya tidak tahu tentangmu, tapi saya sangat tertarik dengan perusahaan ini. Bukan hanya karena reputasinya yang bagus, tetapi juga karena saya suka sekali dengan warna logo perusahaan. Dan saya berharap dapat menjadi bagian dari tim yang hebat ini.”
Pastikan kamu tidak terlalu santai dalam menggunakan bahasa. Tetap gunakan bahasa sopan dan profesional namun tetap menunjukkan bahwa kamu juga manusia yang memiliki rasa humor.
5. Fokus pada Keahlian yang Dimiliki
Salah satu cara untuk menarik perhatian HRD adalah dengan fokus pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki. Jangan terlalu berfokus pada aspek non-teknis seperti kepribadian atau keinginanmu menjadi bagian dari perusahaan tersebut.
Contoh:
“Saya memiliki pengalaman sebagai web developer selama 3 tahun dan telah bekerja dengan berbagai proyek dari klien-klien yang berbeda. Saya yakin kemampuan saya dalam coding, debugging, dan memastikan website memiliki tampilan yang baik akan sangat berguna bagi perusahaan Bapak/Ibu.”
Jangan terlalu banyak menulis tentang dirimu sendiri atau bagaimana kamu ingin belajar dari perusahaan tersebut. Fokus pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki.
6. Jangan Mengulang CV
Surat lamaran adalah pelengkap dari CV yang kamu kirimkan. Jangan hanya mengulang atau membaca kembali CV dalam surat lamaranmu. Sebaliknya, gunakan surat lamaran untuk menjelaskan dan menyoroti pengalaman atau keahlian tertentu yang kamu miliki yang mungkin tidak tercantum dalam CV.
Contoh:
“Saya telah menyelesaikan beberapa proyek besar dalam pengembangan aplikasi mobile menggunakan Android Studio. Contohnya, saya bekerja pada proyek aplikasi e-commerce yang sukses diluncurkan di Play Store dan telah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna.”
Dalam contoh ini, kamu menjelaskan pengalamanmu dalam pengembangan aplikasi mobile yang tidak tercantum dalam CV. Hal ini akan membantu HRD untuk lebih memahami keahlianmu dalam bidang yang kamu lamar.
7. Jangan Terlalu Banyak Menjelaskan Posisi yang Dilamar
HRD sudah mengetahui posisi apa yang kamu lamar. Oleh karena itu, jangan terlalu banyak menjelaskan tentang posisi tersebut. Alih-alih, fokus pada keahlian atau pengalaman yang kamu miliki yang relevan dengan posisi tersebut.
Contoh:
“Saya sangat tertarik dengan posisi web developer yang ada di perusahaan Bapak/Ibu. Sebagai web developer yang berpengalaman, saya memiliki keahlian dalam coding dan mengoptimalkan website untuk mencapai kinerja yang optimal.”
Jangan terlalu banyak membahas tentang posisi itu sendiri. Fokus pada keahlian atau pengalaman yang kamu miliki yang relevan dengan posisi tersebut.
8. Jangan Terlalu Memaksa
Surat lamaran adalah kesempatanmu untuk memberikan kesan yang baik kepada HRD. Namun, jangan terlalu memaksa untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Terkadang HRD membutuhkan waktu untuk mengevaluasi semua surat lamaran dan membuat keputusan yang tepat.
Contoh:
“Saya sangat ingin bekerja di perusahaan Bapak/Ibu dan siap melakukan apa saja untuk mendapatkan pekerjaan ini. Saya akan bekerja keras untuk memenuhi semua ekspektasi yang dipunyai perusahaan Bapak/Ibu.”
Jangan terlalu memaksa untuk memperoleh pekerjaan tersebut. Biarkan HRD membuat keputusan yang tepat sambil tetap fokus pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki.
9. Lampirkan Portfolio
Lampirkan portfolio kamu dalam surat lamaran. Portfolio adalah cara terbaik untuk menunjukkan keahlianmu dalam bidang tertentu. HRD akan senang melihat portfolio kamu dan bisa menjadi salah satu poin plus untuk memperoleh pekerjaan tersebut.
Contoh:
“Saya melampirkan portfolio saya yang berisi beberapa proyek yang pernah saya kerjakan. Dalam portfolio ini, saya menunjukkan keahlian saya dalam pengembangan aplikasi mobile dan web yang dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan Bapak/Ibu.”
Lampirkan portfolio dan pastikan portfolio tersebut relevan dengan posisi yang kamu lamar.
10. Jangan Mengabaikan Format Surat Lamaran
Pastikan kamu menggunakan format yang benar dalam menulis surat lamaran. Format surat lamaran yang benar adalah dengan menyertakan tanggal, nama dan alamat perusahaan yang dituju, pengantar, isi, dan kalimat penutup.
Contoh:
No | Bagian Surat Lamaran |
---|---|
1 | Tanggal |
2 | Nama dan alamat perusahaan |
3 | Pengantar |
4 | Isi |
5 | Kalimat penutup dan tanda tangan |
Jangan mencampur adukkan format surat lamaranmu. Hal ini bisa membuat surat lamaranmu terlihat tidak profesional.
11. Gunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Saat menulis surat lamaran, pastikan kamu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan tata bahasa dan tanda baca yang benar serta hindari pemakaian kata yang tidak layak seperti kata-kata kasar atau kata gaul. HRD akan merasa terganggu jika menemukan surat lamaran yang tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Contoh:
“Saya memiliki keahlian dalam bidang marketing yang sudah terasah dengan baik. Saya yakin dengan kemampuan saya, saya bisa memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan perusahaan Bapak/Ibu.”
Pastikan kamu menggunakan bahasa yang benar dan mudah dimengerti oleh HRD.
12. Jangan Terlalu Panjang
Usahakan surat lamaranmu tidak terlalu panjang. Jangan membuat HRD membaca surat lamaran yang terlalu panjang dan melelahkan. Jika surat lamaran terlalu panjang, HRD mungkin akan menjadikan kamu sebagai calon kandidat terakhir yang harus mereka pertimbangkan.
Contoh:
“Dalam surat lamaran ini, saya ingin menunjukkan keahlian saya dalam berbagai bidang. Saya pernah bekerja di perusahaan A dan B. Saya juga memiliki prestasi dalam berbagai ajang kompetisi di bidang periklanan.”
Jangan membuat surat lamaran terlalu panjang dan terkesan memaksa HRD untuk membaca semuanya.
13. Pilih Kata-kata yang Tepat
Gunakan kata-kata yang tepat dan mudah dimengerti oleh HRD. Jangan menggunakan kata-kata yang terlalu kompleks atau terlalu sederhana. Jangan pula menggunakan kata-kata yang terkesan manipulatif atau memaksa.
Contoh:
“Saya merasa memiliki kemampuan yang bisa membantu perusahaan dalam mencapai target yang lebih tinggi.”
Jangan menggunakan kata-kata yang merendahkan atau terkesan seperti kamu memaksa HRD.
14. Jangan Salah Alamat
Saat mengirim surat lamaran, pastikan kamu mengirimkannya ke alamat yang benar. Hindari kesalahan mengirim surat lamaran ke alamat yang tidak sesuai atau alamat yang salah. Hal ini bisa membuat surat lamaranmu tidak sampai ke tangan HRD.
Contoh:
“Alamat perusahaan Bapak/Ibu yang tertera di situs resmi adalah Jl. Taman Sari No. 12, Jakarta. Saya mengirimkan surat lamaran ke alamat yang tercantum di situs resmi perusahaan.”
Pastikan kamu mengirimkan surat lamaran ke alamat yang benar.
15. Jangan Mengabaikan Penyuntingan Surat Lamaran
Setelah menulis surat lamaran, pastikan kamu melakukan penyuntingan. Perbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan yang mungkin terjadi pada surat lamaranmu. Jangan mengirim surat lamaran yang masih berisi kesalahan tata bahasa atau kesalahan ejaan.
Contoh:
“Saya sangat tertarik dalam posisi marketing yang ditawarkan oleh perusahaan Bapak/Ibu. Saya yakin bisa memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan Bapak/Ibu dalam mencapai target yang tinggi.”
Setelah menulis surat lamaran, pastikan kamu memeriksanya kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam tata bahasa atau ejaan.
16. Berikan Alasan Mengapa Kamu Cocok dengan Perusahaan
HRD ingin tahu alasan mengapa kamu ingin bergabung dengan perusahaan tersebut dan apa yang membuatmu cocok dengan perusahaan tersebut. Berikan alasan yang tepat dan relevan dengan perusahaan tersebut.
Contoh:
“Saya sangat tertarik dengan program pengembangan karyawan yang diterapkan oleh perusahaan Bapak/Ibu. Saya yakin saya bisa belajar banyak dan berkembang bersama dengan perusahaan Bapak/Ibu.”
Berikan alasan yang jelas dan relevan dengan perusahaan tersebut mengapa kamu ingin bergabung dan cocok dengan perusahaan tersebut.
17. Tunjukkan Passion-mu
HRD ingin melihat passion-mu dalam bidang yang kamu lamar. Tunjukkan bahwa kamu memiliki passion dalam bidang tersebut dan ingin terus belajar dan mengembangkan diri dalam bidang tersebut.
Contoh:
“Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan dunia desain grafis. Saya selalu belajar sendiri dan mengikuti berbagai pelatihan dan kursus untuk meningkatkan keahlian saya dalam desain grafis. Saya ingin terus belajar dan berkembang dalam bidang yang saya cintai ini.”
Tunjukkan bahwa kamu memiliki passion dalam bidang yang kamu lamar dan ingin terus belajar dan memperkembangkan diri dalam bidang tersebut.
18. Jangan Memberikan Kesimpulan Terlalu Dini
Jangan memberikan kesimpulan terlalu dini dalam surat lamaranmu. Jangan berpikir bahwa kamu sudah pasti mendapatkan pekerjaan tersebut. Berikan alasan mengapa kamu layak mendapatkan pekerjaan tersebut dan berikan kesan yang baik kepada HRD.